- Sumatera Barat terkenal akan kawasan penambangan Sawahlunto yang dahulunya saling terhubung dengan moda transportasi kereta api.
Oleh karena itu, Sumatera Barat memiliki deretan stasiun tertua yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Tidak hanya jejak-jejak stasiun tertua di Sumatera Barat, adapun divisi operasi Kereta Api tertua yang memiliki kontrol atas pengoperasian seluruh stasiun tertua dan kereta api di Sumatera Barat.
Bernama Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS), merupakan satu bagian dari jaringan Staatsspoorwegen yang mengelola layanan kereta api di wilayah Karesidenan Pantai Barat Sumatra, yang kini menjadi Sumatera Barat.
Perusahaan ini berfungsi mengelola jalur-jalur kereta api di Sumatera Barat, membawa penumpang, hasil pertanian, dan batu bara di seluruh wilayah tersebut.
Tujuan pendirian perusahaan ini adalah untuk mendukung kegiatan penambangan batu bara di Batang Ombilin, Kota Sawahlunto, yang merupakan sumber daya batu bara dengan kualitas terbaik.
Terutama digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan uap yang sedang naik daun pada periode tersebut.
Saat ini, jalur-jalur kereta api yang dikelola oleh SSS menjadi bagian dari Divisi Regional II Sumatera Barat.
Sejarah kereta api di Sumatera Barat tak dapat dipisahkan dari penemuan cadangan batu bara di wilayah tersebut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Anggap Dana APBN 20 Persen untuk Alokasi Biaya Program Pendidikan Sudah Sangat Cukup
Batu bara yang menjadi fokus utama adalah batu bara Ombilin, yang ditemukan oleh tim eksplorasi yang dipimpin oleh W.H. van Greve pada tahun 1868.
Untuk memudahkan distribusi batu bara ini, pemerintah Hindia Belanda kemudian mengusulkan konsesi pembangunan jalur kereta api di Sumatera Barat.