- Nama Buya Syakur sedang menjadi perbincangan hangat karena dirinya wafat pada hari ini dalam usia 75 tahun.
Ia dikenal sebagai seorang ulama karismatik yang sangat dihargai masyarakat berkat dakwahnya.
Ia juga menjalankan Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu sebagai sarana untuk kegiatan pengajian.
Baca Juga: Ancaman di Dunia Digital, Pahami Bahaya Cyberbullying dan Dampaknya
Pria bernama asli KH Abdul Syakur Yasin ini bahkan mendapat pujian dari mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia yaitu KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang merupakan sahabatnya.
''Di Indonesia ini hanya 3 orang yang berpikir analitis dalam memahami Islam, yaitu Cak Nur, Quraish Shihab, dan Buya Syakur,'' ujar Gus Dur seperti dilansir dari situs mizanstore.com.
Sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran dan pendidikannya, Buya Syakur juga menerbitkan beberapa karya.
Salah satu karyanya adalah sebuah buku dengan judul ''Berbagi Kebahagiaan'' yang terbit pada tahun 2021.
Gambaran singkat buku tersebut menjelaskan tentang ceramah Buya Syakur yang awalnya tidak terlalu digemari oleh masyarakat.
Hal ini disebabkan oleh dirinya yang selalu berceramah tentang ikhtiar supaya mengenal dan dekat kepada Allah SWT, alih-alih menjelaskan tentang pahala dan surga.
Baca Juga: 50 Persen Pengendara Alami Stres karena Macet, Pahami Traffic Stress Syndrome dan Dampaknya
Seiring berjalannya waktu, ceramahnya pun mulai diterima masyarakat yang kini memahami apa yang ia maksud.
Ia selalu ingin menyampaikan ceramah dengan berdasar kepada sesuatu yang bisa diterima akal sehat manusia, contohnya adalah dirinya tidak pernah menceritakan tentang surga, karena ia belum pernah ke sana.