bdadinfo.com

Kebut Pembangunan Jalan di Banyuasin, Askolani Akui Anggaran APBD Tak Cukup dan Terpaksa Gunakan Dana Bank Sumsel - News

Jalan desa bukit – sri kembang di banyuasin yang telah mulus (banyuasinkab.go.id)

- Pembangunan jalan poros di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Meskipun membutuhkan dana yang besar, disadari bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak mencukupi untuk proyek ini.

Pentingnya pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan diakui sebagai kunci untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dengan infrastruktur yang baik, masyarakat dapat lebih mudah beraktivitas dan mengangkut hasil bumi keluar atau masuk ke Banyuasin.

Bupati Banyuasin, Askolani, menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan pembangunan jalan poros di wilayah Bumi Sedulang Setudung, diperlukan biaya sekitar Rp 250 miliar.

Baca Juga: Rugi 8,4 Triliun, Gubernur Jambi Ambil Langkah Tegas untuk Truk Batu Bara, Para Supir Mengamuk

“sisanya kurang lebih butuh 250 miliar lagi,” kata Bupati.

Dengan anggaran sebesar itu, Askolani optimis bahwa pembangunan atau penyelesaian jalan poros antar kecamatan yang sebelumnya belum mendapatkan perhatian dapat berhasil dilaksanakan.

"Kami yakin jalan poros antar kecamatan akan selesai dengan baik," ungkapnya.

Askolani menambahkan bahwa selama kepemimpinannya sebagai Bupati Banyuasin, pemerintah Kabupaten Banyuasin telah mengambil pinjaman dana yang cukup besar untuk pembangunan jalan poros kecamatan. Pinjaman tersebut termasuk dana dari Bank Sumsel Babel dan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (Dana PEN).

Baca Juga: Pengecekan Progres Pembangunan Bandara Nusantara IKN oleh Menhub Budi Karya Sumadi: Di Targetkan Uji Coba di Bulan Juli

Pemerintah Kabupaten Banyuasin diketahui telah meminjam dana PEN sebesar Rp 191.353.977.000, dan juga mendapatkan pinjaman dari Bank Sumsel Babel sekitar Rp 288 miliar.

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, di bawah kepemimpinan Askolani dan H Slamet Somosentono, telah melaksanakan berbagai proyek pembangunan jalan. Beberapa di antaranya mencakup:

  1. Jalan poros Pulau Rimau.
  2. Pengaspalan jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II, dan Taja Mulya di Kecamatan Betung.
  3. Peningkatan ruas jalan Muara Padang – Muara Sugihan di Kecamatan Muara Padang.
  4. Pembangunan jalan Poros Kabupaten Banyuasin I – Air Saleh Prambahan Jalur 10.
  5. Peningkatan jalan Sungai Dua – Prajen di Kecamatan Rambutan.
  6. Pengecoran jalan poros Sukamulya – Karang Petai di Kecamatan Banyuasin III.
  7. Rehabilitasi jalan poros Tanah Mas di Kecamatan Talang Kelapa.
  8. Peningkatan jalan Karang Baru – Telang Jaya.
  9. Peningkatan jalan Pulau Rimau (tanah kering) – Selat Penuguan (lanjutan).
  10. Peningkatan jalan ruas Muara Padang – Muara Sugihan.
  11. Peningkatan jalan Perambahan – Air Salek.
  12. Peningkatan jalan Telang Jaya – Sumber Marga Telang.
  13. Pembangunan jalan Karang Anyar ke Sumber Marga Telang.
  14. Peningkatan jalan Sukajadi – Pangkalan Benteng.
  15. Peningkatan jalan Desa Bukit – Sri Kembang (Betung).
  16. Peningkatan jalan poros Tungkal Ilir.

Baca Juga: Masih Berstatus Siaga, PVMBG: Gunung Marapi Dapat Mengembang karena Magma

Askolani menekankan bahwa masih banyak jalan poros lainnya yang telah dibangun di Kabupaten Banyuasin.

Pembangunan ini dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pihak lainnya karena memerlukan dana yang signifikan, sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuasin tidak mencukupi.

Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, memudahkan aktivitas sehari-hari, dan mendukung pertumbuhan wilayah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat