- Usai gempa yang melanda di Sulawesi Barat berhasil menghancurkan gedung sebanyak 147 bangunan.
Dengan memperhatikan lokasi gempanya dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.
Jenis gempa bumi dangkal yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Naik Mamuju. Sesar ini diketahui memiliki laju geser 2 milimeter per tahun.
Hal tersebut didukung oleh hasil analisis mekanisme sumber gempa ini yang memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa yang dirasakan di Kab. Majene dan Mamuju dengan skala V–VI MMI di Mamasa, Polewali Mandar dan di Makassar dengan skala IV–V MMI.
Keterangan resmi dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 90 orang meninggal dunia, 47 orang di antaranya berasal dari Kab. Mamuju.
Dapatkan bantuan dari PT PLN melalui Program PLN Peduli dan Yayasan Baitul Mal (YBM) telah menyalurkan bantuan untuk korban gempa.
“Alhamdulillah berkat kerja keras kita semuanya, hari ini akan kita resmikan 147 bangunan yang telah direhabilitasi dan telah direkonstruksi di Sulawesi Barat pascabencana yang lalu,”
“bencana gempa, dan juga pembangunan tiga ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Kemenkes Gelar Rakerkesnas 2024, Targetkan Pemerataan Layanan Rujukan dan Penyediaan Alat Kesehatan
Gempa berkekuatan 6,2 Mw terjadi pada 15 Januari 2021 dan melanda pesisir barat Pulau Sulawesi.
Dimana kantor Gubernur Sulawesi Barat yang merupakan salah satu bangunan yang alami kerusakan berat akibat gempa tersebut.