- Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (SumBar), melaporkan ada sekitar 31warga di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam meninggal dunia akibat banjir lahar dingin.
Ada pun untuk korban yang luka akibat lahar dingin ada 10 orang dalam perawatan.
Bencana Banjir Bandang Lahar Dingin ini melanda tiga daerah di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.
Baca Juga: Tangis Pecah! Momen Haru Orangtua Sambut Anak yang Selamat dari Kecelakaan Maut di Subang
Terjadinya Banjir Bandang Lahar Dingin ini berawal dari luapan Sungai Malana yang berhulu di Gunung Marapi.
Pada Sabtu, 11 Mei 2024 malam hari, saat itu terjadi setelah hujan lebat menerjang 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, dan kecamatan IV Koto.
Luapaan Banjir Bandang Lahar Dingin ini menerjang Nagari Bukik Batabuah, Canduang.
Adapun pemicu banjir ini karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Selain menelan banyak korban jiwa, banjir bandang lahar dingin juga merusak pemukiman warga sekitar, dan fasilitas umum, seperti jalan-jalan dan jembatan.
Adapun laporan dari Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam menyatakan ada sekitar 90 bangunan terendam antara lain tempat tinggal warga, fasilitas umum dan tempat usaha disapu bersih oleh banjir bandang lahar dingin.
Semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah berkoordinasi untuk penyelamatan korban bencana banjir bandang lahar dingin tersebut.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyampaikan ucapan belasungkawa dan duka yang mendalam bagi keluarga dari korban bencana Banjir Bandang Lahar Dingin di daerah tersebut.