- Kemenhub tengah fokus dalam pembangunan proyek penanggapan Rob di Pelabuhan Tanjung Emas yang berlokasi di Jateng, Semarang.
Pasalnya Menhub, Budi Karya Sumadi telah memberikan instruksi terkait jajaran Pelindo agar mempermudah penanggapan Rob di Pelabuhan Tanjung Emas.
“Rekayasa konstruksi harus dilakukan secara lebih tepat. Lalu saya minta agar dipercepat. Karena, kalau tidak cepat, barang-barang di,” ujar Budi Karya Sumadi.
“Jawa Tengah jadinya tidak semuanya ke Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan ke Jakarta atau Surabaya,”
“Hal ini membuat ongkos logistik bisa menjadi lebih tinggi," ujar Menhub.
Kini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas sudah mencapai 11cm, Menhub menyatakan, akumulasi terjadi karena tingginya rob yang datang capai 5cm dan daratan pelabuhan menurun.
Baca Juga: Pertandingan Grup B Euro 2024: Hampir Menang, Kroasia Malah Dipaksa Bermain Imbang oleh Albania
Perihal terkait Pelindo sudah menggunakan dana senilai Rp1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai penanganan masalah.
Sementara konstruksi pembangunan telah dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan rampung pada 2028 mendatang.
Menhub juga mengatakan, Pelindo juga perlu mencari teknologi yang bisa menanggapi masalah tersebut secara permanen.
Baca Juga: Memprihatinkan! Tenda Jemaah Haji Indonesia di Mina Seperti Tempat Pengungsian Korban Bencana
Dengan meliputi yang telah digunakan dari pelabuhan-pelabuhan Jakarta dan Surabaya karena kenaikan air laut bakal sering terjadi.
“Kalau dibuat dengan struktur yang lebih baik lagi, maka rob ada, tapi penurunan pelabuhan tidak terjadi,”