PADANG, - Puluhan anak-anak yang ikut dalam aksi penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN) di kantor Gubernur Sumatera Barat mulai diserang penyakit.
Tokoh masyarakat yang merupakan mantan anggota DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa atau yang akrab dipanggil Esa mengatakan, para pendemo yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak mulai jadi korban karena bertahan ditengah guyuran hujan. Beberapa orang sempat dibawa ke rumahnya di Kelurahan Padang Pasir, Kota Padang.
"Ibu-ibu dan anak-anak balita pendemo tadi sempat kita bawa ke rumah, namun karena rumah tidak terlalu besar dan jumlahnya mencapai ratusan, mereka dibawa kembali oleh keluarganya ke Masjid Raya Sumbar," ujar Esa kepada .
Esa menyebut, para pendemo ibu dan anak-anak itu datang ke rumah dengan keadaan sudah basah kuyup. "Ada anak-anak yang sudah demam tinggi hingga muntah-muntah akibat hujan-hujanan saat demo," ungkapnya.
Saat ini, lanjut Esa, mereka sudah kembali ke Masjid Raya Sumbar dan kemungkinan mereka saat ini kelaparan," tambahnya.
Esa berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumbar maupun Kota Padang untuk segera bertindak memberikan pertolongan kepada mereka.
"Kita berharap pemerintah sesegera mungkin mengirimkan bantuan," ingatnya.
Baca Juga: Bertemu Menteri KKP, Rusma Yul Anwar Sampaikan Potensi Kelautan dan Perikanan Pesisir Selatan
Menyikapi hal ini, Kepala Badan Kesbangpol Prov Sumbar, Dr Jefrinal Arifin menyebut akan meminta Dinas Kesehatan Sumbar untuk segera memfasilitasi para pengujuk rasa tersebut.
"Ya, nanti kita kotak Dinas Kesehatan untuk bisa mengecek kesehatan para pendemo terutama anak-anak," ungkapnya.
Diketahui, para pendemo dari Air Bangis Pasaman Barat sudah di hari kedua melakukan aksi demo di depan kantor Gubernur Sumbar untuk menemui Mahyeldi Ansharullah terkait tuntutanya yang menolak proyek PSN.
Baca Juga: Upaya Peningkatan Semangat Nasionalisme, 10 Ribu Bendera Dibagikan Kepada Masyarakat Pesisir Selatan
Namun hingga saat ini, mereka tidak juga bertemu dengan Gubernur Sumbar lantaran sedang berada di Jakarta. ***