- Kota Bukittinggi, Sumatera Barat pernah menjadi Ibu Kota Indonesia ketika Pemerintahan Darurat Republik Indonesia atau dikenal dengan singkatan PDRI.
Berdirinya Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menjadi Ibu Kota darurat terhitung sejak 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949 yang dipimpin Oleh Syafruddin Prawiranegara.
Lantas siapa sosok Syafruddin Prawiranegara? Mr. Sjafruddin Prawiranegara atau dalam pelafalan EYD Syafruddin Prawiranegara merupakan seorang negarawan sekaligus ekonom Indonesia.
Baca Juga: Sering Disebut Suku Perantau, Ini Deretan Tokoh Berpengaruh di Luar Negeri Asal Minangkabau
Syafruddin Prawiranegara lahir di Banten pada 28 Februari 1911 dan merupakan keturunan etnis Minangkabau.
Ayahnya memiliki darah keturunan suku Banten, sementara darah etnis Minangabau mengalir dari pihak sang ibu.
Ayahnya, Raden Arsyad Prawiraatmadja merupakan jaksa di Serang, kemudian menjadi camat di Jawa Timur.
Baca Juga: Sering Disebut Suku Perantau, Ini Deretan Tokoh Berpengaruh di Luar Negeri Asal Minangkabau
Adapun, buyutnya dari pihak ibu, Sutan Alam Intan, merupakan keturunan Raja Pagaruyung di Sumatra Barat.
Sayangnya akibat keterlibatan dalam Perang Padri, buyutnya diasingkan ke Banten.
Selepas lulus dari Rechtshoogeschool atau setara dengan Sekolah Tinggi Hukum, Syafruddin bekerja menjadi redaktur di surat kabar Soeara Timur.
Baca Juga: Mazda Boyong MX-30 di GIIAS 2023, Bukan Sekedar Mobil Listrik Biasa Tapi Pakai Mesin Ini
Bersamaan dengan perjalanan karirnya, Syafruddin Prawiranegara juga mengetuai Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) antara 1940 dan 1941.
Selama masa awal kariernya, Syafruddin mulai menunjukkan sikap-sikap nasionalis.