- Kehadiran mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) semakin terasa meski pembangunannya belum sepenuhnya rampung.
Sejumlah daerah sudah dapat merasakan keuntungan yang luar biasa dengan hadirnya Jalan Tol Trans Sumatera meski masih terbangun sebagian.
Namun, jika melihat kebelakang, mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini sebelumnya mendapat penolakan yang cukup kencang.
Jika mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini benar-benar tidak dapat terwujud. Kemungkinan Pulau Sumatera akan dilanda mimpi buruk yang tak terbayangkan.
Bahkan salah satu daerah seperti Sumatera Barat terancam merasakan nasib kurang baik tersebut dikarenakan daerahnya masih juga belum dapat menuntaskan pembangunan jalan tol.
Hingga per Juni tahun 2024 ini, Sumatera Barat bahkan belum dapat menyelesaikan 1 (satu) seksi jalan tol pun dari rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera.
Berikut 7 (tujuh) mimpi buruk yang kemungkinan akan menimpa Pulau Sumatera jika mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini tidak terlaksana dan tidak diprioritaskan oleh Pemerintah Pusat.
- Keterlambatan pertumbuhan ekonomi
Salah satu dampak utama jika proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini tidak dilanjutkan adalah terhambatnya pertumbuhan ekonomi.
Jalan Tol Trans Sumatera hadir menjadi infrastruktur kritis yang mendukung mobilitas barang dan jasa tanpa jalan tol distribusi barang dari satu wilayah ke wilayah lain menjadi lebih sulit dan mahal.
Hal ini tentu akan mempengaruhi harga barang dan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.
- Peningkatan biaya logistik
Sebagaimana diketahui, biaya logistik di Indonesia sudah tinggi, dengan tidak adanya Jalan Tol Trans Sumatera biaya pengangkutan barang melalui darat akan tetap membengkak.