– Anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nur Wahid memberikan saran kepada Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas untuk tidak gegabah dalam mengubah aturan terkait pendirian rumah ibadah di Indonesia.
Sebelumnya, kabar terkait pendirian rumah ibadah kembali hangat diperbincangkan masyarakat usai adanya pihak-pihak yang mengaku sulit dalam mendirikan rumah ibadah.
Menanggapi hal tersebut, Hidayat Nur Wahid mengimbau kepada Menag untuk mengutamakan dialog terlebih dahulu.
Hidayat menilai, sebagai Menag, akan lebih bijak jika mengedepankan diskusi antar pemuka agama dan juga organisasi masyarakat (ormas) keagamaan dalam menyikapi sebuah kasus yang melibatkan umat beragama.
Baca Juga: Amazing! Bule-bule Ini Mahir Sekali Menyanyikan Lagu Minang Populer, Ada Ajo Bule dari Australia
“Urusan beragama apalagi terkait pendirian rumah ibadah memang kompleks, tidak hanya soal mayoritas dan minoritas, yang berbeda-beda di banyak kasusnya.
Hal itu seperti di Bali, NTT, Sulut dan Papua yang mayoritasnya non muslim,” kata Hidayat dalam keterangan pers kepada awak media
“Di situ ada unsur tokoh agama, forum umat beragama, masyarakat, ormas keagamaan dll-nya yang semuanya punya peran untuk harmoni kehidupan beragama melalui pendirian rumah ibadah,” sambungnya.
Politisi Fraksi PKS ini menambahkan, sebelum menetapkan sebuah aturan yang akan memberikan dampak bagi banyak umat beragama di tanah air.
Sehingga, perlu juga memperhatikan data-data dan fakta sosial yang ada di masyarakat.
Hidayat menuturkan, merujuk data-data kehidupan sosial keagamaan di Indonesia yang dimiliki Kementerian Agama.
Tidak adanya kasus diskriminasi dalam pendirian rumah ibadah juga seharusnya menjadi bahan pertimbangan dalam mengubah aturan terkait hal tersebut.
Baca Juga: Viral Medsos! Oknum Dosen Unand Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Sejumlah Mahasiswi