- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan 12 temuan terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Bareskrim Polri.
Satu diantaranya temuan terjadi di Sumatra Utara (Sumut) dengan nilai transaksi puluhan triliun rupiah.
Hal itu disampaikan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana pada acara Green Financial Crime (GFC) Fair dalam rangka perayaan Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT).
"Angka perputarannya yang dilakukan di Sumatra Utara menyentuh angkanya Rp90 triliun," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana yang dikutip dari YouTube PPATK, pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Ivan tidak membeberkan kasus perdagangan orang di Sumut tersebut. Menurutnya, nilai triliunan rupiah juga ditemukan dalam transaksi terkait lain yang diusut PPATK.
"Sebagai contoh, kita menemukan ada 12 kasus yang sudah kita sampaikan ke Bareskrim dan itu angkanya juga triliunan rupiah," ungkap Ivan.
Baca Juga: Mengenal Hubungan Erat antara Orang Minangkabau, Melayu, dan Bugis-Makassar
Ivan meminta semua pihak berkolaborasi dengan baik dalam memberantas TPPO.
Pasalnya, kata dia, pelaku bukan dari masyarakat saja melainkan juga aparat penegak hukum.
"Bisa dibayangkan berapa kasus yang saat ini sedang terjadi kalau gerakan ini tidak dilakukan secara sinergitas atau berkolaborasi dengan baik. Itu banyak juga melibatkan pihak-pihak yang seharusnya menjadi bagian dari penegakan hukum," ungkap Ivan.
Baca Juga: Deretan Rekomendasi 7 Tempat Wisata Yang Hits dan Wajib Dikunjungi Ketika Berada di Aceh
Ivan menyebut PPATK telah berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait penanganan TPPO.
Dia menegaskan PPATK serius memerangi tindak pidana perdagangan orang tersebut.