- Skandal yang Melibatkan Mantan Pejabat Hutama Karya dan PT Sanitarino Tangsel Jaya mengundang perhatian publik.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Tjahjo, perwakilan Hutama Karya, perusahaan tersebut menegaskan komitmennya untuk menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.
Dengan bersikap kooperatif dan transparan, Hutama Karya berjanji akan mendukung proses penyidikan ini.
Selain itu, mereka juga menegaskan dukungan terhadap program bersih-bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digalakkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, serta menjamin penerapan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap proses bisnisnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mengungkapkan adanya kerugian negara yang signifikan dalam kasus pengadaan lahan di sekitar Jalan Tol Trans Sumatera yang dikerjakan oleh Hutama Karya.
"Nilai kerugiannya miliaran, ada belasan miliar. Tapi bisa mencapai ratusan miliar saya kira ke depan nanti yang bisa didalami lebih jauh pada proses penyidikan," ungkap Ali Fikri.
Baca Juga: Resep kepiting Lada Hitam Pedas dan Gurih, Mudah Diikuti untuk Pemula!
Meskipun perkiraan nilai kerugian awalnya mencapai belasan miliar rupiah, Ali Fikri menegaskan bahwa jumlah tersebut masih bisa bertambah seiring berjalannya proses penyidikan
KPK telah menetapkan sejumlah orang sebagai tersangka dalam kasus ini, meskipun Ali Fikri tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai identitas mereka.
Satu dari tersangka tersebut diketahui merupakan direktur di perusahaan Hutama Karya.
Baca Juga: Resep Camilan Tahu Pong Balado Pedas dan Manis, Bahan Sederhana Mudah Diikuti!
Kasus ini menunjukkan bahwa KPK terus bekerja keras dalam mengungkap dan menindak tindak korupsi yang merugikan negara.
Peran KPK dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi sangatlah penting dalam memastikan keadilan dan kebersihan dalam pemerintahan.