bdadinfo.com

Ide ‘Gila’ Mantan Gubernur Gorontalo untuk Membelah Pulau Sulawesi Menjadi 2 Bagian ini Kembali Digaungkan: Sulteng Siap Eksekusi Proyeknya di 2024? - News

Ilustrasi Terusan Khatulistiwa yang akan membelah Pulau Sumatera menjadi 2 kembali hadir. Disebutkan proyek ini merupakan ide dari mantan Gubernur Gorontalo. (Dok: Nasser youth Movement)

-  Salah satu proyek pembangunan infrastruktur raksasa dikabarkan akan hadir di Pulau Sulawesi.

Proyek infrastruktur raksasa tersebut adalah untuk membangun sebuah terusan yang akan menyambungkan dua perairan di sekitar Pulau Sulawesi.

Adapun terusan tersebut akan diberi nama Terusan Khatulistiwa dengan panjang jalur sejauh 28 kilometer.

Baca Juga: Rezeki Nomplok, 2 Kabupaten di Sulteng Ini akan Jadi Lokasi Proyek Raksasa Terusan Khatulistiwa yang Bakal Membelah Pulau Sulawesi Menjadi Dua Bagian!

Jika proyek ini benar-benar terwujud, maka nantinya Pulau Sulawesi akan terbelah menjadi (2) dua bagian yang terpisah.

Melalui Terusan Khatulistiwa ini, ke depannya Selat Makassar dan Teluk Tomini akan terkoneksi satu sama lain. 

Diketahui, rencana pembangunan proyek raksasa Terusan Khatulistiwa ini sudah hadir sejak beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: Diluar Nalar! Sulteng Siap Eksekusi Proyek Raksasa Ambisius yang Akan Membelah Pulau Sulawesi Jadi 2 Bagian: Kapan Dimulai?

Disebutkan, rencana dibangunnya Terusan Khatulistiwa ini telah hadir sejak tahun 2008 silam dan pertama kali dikemukakan oleh mantan Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad saat itu. 

Tetapi karena terusan yang akan membelah Pulau Sulawesi ini tidak menjadi proyek prioritas dari pemerintah pusat, rencana pembangunan Terusan Khatulistiwa tersebut ditunda. 

Hadirnya Terusan Khatulistiwa ini pun nantinya akan memudahkan akses distribusi barang ke wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) maupun sebaliknya, utamanya melalui jalur transportasi laut.

Baca Juga: Pulau Sulawesi akan Terbagi Menjadi 2 Bagian, Mega Proyek ‘Gila’ Jalur Laut Sepanjang 28 Km akan Dibangun Memisahkan Pulau: Lokasinya di Sulteng!

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini setiap kapal dari Indonesia bagian Timur yang akan menuju ke IKN harus melintasi bagian selatan Pulau Sulawesi terlebih dahulu untuk sampai ke sana.

Perjalanan yang memutari Pulau Sulawesi itu tentu sangat menguras waktu dan biaya dari kapal-kapal tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat