- Sawahlunto, sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, menyimpan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya.
Kekayaan ini tidak berupa permata berkilau atau harta fisik lainnya, melainkan sejarah panjang dan megah dari Tambang Batu Bara Ombilin.
Merupakan salah satu situs bersejarah yang diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia pada tahun 2019, Tambang Batu Bara Ombilin menjadi cahaya sorot bagi sejarah pertambangan di Indonesia.
Sejarah Ombilin dimulai pada tahun 1868, ketika Willem Hendrik De Greve menemukan potensi deposit tambang batu bara di daerah Sawahlunto.
Temuan ini membawa harapan baru bagi pemerintah kolonial Belanda pada masa itu.
Meskipun tantangan besar seperti akses yang sulit dan infrastruktur yang belum matang, Belanda memutuskan untuk membangun kawasan tambang batu bara ini.
Proses pembangunan infrastruktur tambang bawah tanah memakan waktu sekitar sepuluh tahun, tetapi kesulitan itu tidak menghentikan semangat mereka.
Pembangunan Ombilin juga melahirkan inovasi dalam transportasi. Jalur kereta api yang dibangun dari Padang menuju Sawahlunto pada tahun 1887 menjadi salah satu prestasi besar.
Kontur tanah yang sulit, terutama di Kawasan Lembah Anai, menjadi tantangan tersendiri.
Namun, dengan konstruksi yang luar biasa, jalur kereta api ini berhasil diselesaikan.
Jalur tersebut tidak hanya menjadi sarana transportasi untuk mengangkut keperluan pembangunan tambang, tetapi juga menjadi alat pengangkut batu bara untuk dikirim ke tempat lain.