- Indonesia saat ini tengah dalam proses pembangunan besar-besaran Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan tingkat akselerasi yang tinggi.
Salah satu proyek unggulan yang sedang dikerjakan adalah pembangunan infrastruktur terowongan multi utilitas atau multi utility tunnel (MUT).
Terowongan ini dibangun di sepanjang Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur serta di titik-titik strategis lainnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Proyek ini bukan hanya menjanjikan efisiensi infrastruktur, tetapi juga mengusung konsep kota cerdas berkelanjutan yang bebas dari kekacauan jaringan utilitas.
Proyek MUT ini sejalan dengan progres konstruksi fisik bangunan Batch I yang telah mencapai level 81 persen dan Batch II sekitar 30 persen.
Beberapa infrastruktur utama yang terintegrasi dalam proyek ini mencakup Kawasan Istana Presiden yang terdiri dari Istana Negara, Kantor Presiden, Lapangan Upacara, dan Kantor Sekretariat Presiden.
Selain itu, ada ekosistem perkantoran yang mencakup Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) 1 hingga 4, serta ekosistem ruang publik yang terdiri dari Plaza Seremoni, Visitor Center, Gallery Center, Amphitheater, dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat-Timur.
Terowongan multi utilitas di Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat memiliki lebar 4,2 meter dan tinggi sekitar 2,6-2,7 meter, membentang sekitar 20 kilometer, sedangkan di Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur mencapai 14 kilometer.
Tahap I dari pembangunan MUT ini telah selesai 100 persen, dengan kondisi lantai yang sudah dilapisi epoksi.
Epoksi adalah bahan resin yang diperoleh dari reaksi kimia polimerisasi epoksida, yang digunakan sebagai pelindung karena memiliki daya rekat dan kekuatan yang sangat tinggi.
Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menjelaskan bahwa MUT dibangun untuk mengelola dan mengatur berbagai jaringan utilitas seperti pipa air, kabel listrik, dan fiber optik.