- Petani menanamkan padi dengan sistem benih langsung (tabela) di Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Salah satu dasar dikembangkannya sistem ini yaitu untuk efisiensi waktu produksi, terutama dalam penggunaan tenaga kerja tanam.
Dilansir dari distan.bulelengkab.go.id, pada 10 Juni 2024, sistem tanam benih langsung (tabela) merupakan sistem penanaman tanaman padi tanpa melalui persemaian dan pemindahan bibit.
Baca Juga: Pj Wako Padang Resmikan Klinik Utama Prodia, Tingkatkan Kesehatan dan Kualitas Hidup Warga Kota
Sistem tabela ini dasarnya adalah tanam benih langsung dalam larikan atau tanam benih langsung secara merata (broad cast) pada area pertanaman.
Cara tanam benih langsung dalam larikan tidak mengubah cara budi daya yang telah dilakukan selama ini.
Karena dalam penerapannya tetap menggunakan larikan dengan jarak antara barisan sekitar 22-25 cm, dilihat dari varietas yang ditanam.
Cara menanam dengan penyebaran benih secara menyeluruh dan merata pada area pertanaman bisa menurunkan kebutuhan tenaga kerja sekitar 28 persen.
Agar mendapatkan hasil yang optimal perlu pengolahan tanah yang sempurna.
Pengolahan tanah yang dalam akan mempercepat pertumbuhan tanaman dan membuat tanaman tidak mudah rebah pada stadia generatif, kemudian permukaan tanah juga harus rata agar air yang mengalir dapat dikontrol.
Air dipastikan tidak menggenang agar bibit tidak ikut dengan air, jika keadaan air melebihi batas maka di sekitar jarak tanam diberikan saluran air untuk mencegah bibit hanyut.
Untuk persiapan benih sendiri dilakukan dengan merendam benih terlebih dahulu sampai tumbuh sedikit akar. Perendaman dilakukan selama 24 jam dan dikeringkan selama 12 jam.
Kemudian proses tanam dilakukan dengan memasukkan 2-3 benih ke dalam lubang tanam yang sudah ditugal.