- Konstruksi mega proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Terbesar dan Ketiga di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB sudah diresmikan.
Bendungan Bintang Bano menjadi bendungan ketiga di NTB yang diresmikan Presiden Jokowi.
Terlebih sebelumnya, Presiden Jokowi sudah meresmikan Bendungan Tanju pada tahun 2018 dan Bendungan Mila pada tahun 2019.
Bendungan Bintang Bano yang digunakan untuk mengurangi banjir di Kab. Sumbawa Barat sebesar 53 persen dengan telah menelan anggaran Rp1,44 triliun.
Serta sebagai pemenuhan kebutuhan air baku untuk 7 kecamatan di Sumbawa Barat berkapasitas 550 liter per detik dan potensi penghasil listrik dari tenaga air sebesar 6,6 MegaWatt.
Sementara Bendungan Bano merupakan terbesar dari sisi kapasitas tampungnya di NTB dengan volume 76 juta meter kubik.
Bermanfaat untuk irigasi lahan pertanian seluas 6.700 hektare, dimana 4.200 hektare dulunya tadah hujan dan belum diolah dengan baik sebagai multifungsi.
Sebelum Bendungan Bintang Bano, Jokowi juga telah meresmikan empat belas bendungan lainnya di tahun 2021-2022.
Diantaranya yaitu Bendungan Tukul (Jawa Timur), Bendungan Tapin (Kalimantan Selatan), Bendungan Napun Gete (NTT).
Bendungan Sindang Heula di Banten, Kuningan di Jawa Barat, Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendo di Jawa Timur dan Bendungan Paselloreng di Sulsel.
Bendungan Bintang Bano membendung aliran Sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 76 juta meter kubik dan luas genangan 256 ha.